Permintaan Naik, Harga Ayam Potong dan Telur Melonjak


Pengusaha peternakan ayam mulai menikmati panen. Di minggu kedua bulan Ramadan, permintaan ayam potong mengalami kenaikan yang signifikan. Otomatis, harga ayam pun naik.

"Permintaan ayam naik dua kali lipat," kata Penasihat Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton J. Supit, kemarin (2/9). Mengikuti kenaikan permintaan tersebut, harga ayam potong naik sekitar 10%-15%.

Sebelum puasa, harga ayam potong yang masih hidup berkisar Rp 12.000 per kilogram. Saat ini harga ayam potong hidup sudah mencapai sekitar Rp 15.000 per kilogram.

Sementara harga ayam yang sudah dipotong di pasaran kini sudah menjadi Rp 25.000 per kilogram. Sebelumnya, paling mahal harga ayam yang sudah dipotong cuma Rp 22.500 per kilogram.

Anton memperkirakan permintaan masih bisa bertambah. Ia menghitung permintaan ayam potong menjelang Lebaran bisa naik tiga kali lipat ketimbang permintaan harian, 1,2 juta kilogram.

Walaupun begitu, Anton menjamin kenaikan harga ayam tidak akan melebihi 15%. Untuk itu, pengusaha siap menjamin ketersediaan ayam hingga Lebaran nanti.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu pun menegaskan hal itu. "Stok cukup sampai Lebaran," kata Mari dalam kunjungan ke rumah potong ayam di Parung, kemarin.

Ketua Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Unggas Hartono menyebutkan produksi ayam tahun 2009 bisa mencapai 100 juta kilogram per bulan. Jumlah itu tidak beda jauh dengan tingkat produksi di 2008. Dengan demikian, stok ayam bisa dijamin.

Selain daging ayam, harga telur ayam juga naik. Berdasarkan hasil pemantauan Departemen Perdagangan, harga telur kemarin mencapai Rp 15.500 per kilogram, atau mengalami kenaikan Rp 800 dari harga sebelumnya sebesar Rp 14.700 per kilogram.

Peternak sudah meningkatkan produksi telur untuk memenuhi kebutuhan. "Produksi naik sekitar 5%. Kenaikan itu untuk bulan ini saja," papar Hartono. Di hari biasa, peternak memproduksi 3.100 ton telur per hari.

date Jumat, 04 September 2009

0 komentar to “HARGA AYAM POTONG DAN TELUR MELONJAK”